PERSEPSI Tugas Individu Mata Kuliah Perilaku Organisasi Dosen: Dr. Sapja Anantanyu, SP, M.Si Disusun oleh Fitra Juliyanto NIM S621208001 (S2) Program Studi Penyuluhan Pembangunan Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta 2013 Page 1 A. PENGERTIAN PERSEPSI Kata persepsi berasal dari bahasa latin yaitu “perceptio” yang memiliki arti menjadi sadar atau sadar (akan sesuatu); menyadari atau memahami. Dalam kamus Oxford, kata persepsi sebagai kata benda memiliki arti kemampuan untuk melihat, mendengar, atau menjadi sadar akan sesuatu melalui panca indra. Pengertian lainnya yaitu cara dalam menanggap, memahami, dan menafsirkan sesuatu. Menurut Miftah Thoha (2012), persepsi adalah proses kognitif yang dialami setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman.
Kunci untuk memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, dan bukannya suatu pencatatan yang benar terhadap situasi (Fred Luthans, 1995; Miftah Thoha, 2012). Beberapa pengertian lain yang diungkapkan para ahli adalah sebagai berikut. Persepsi adalah menghasilkan suatu suatu proses gambaran kognitif unik kompleks tentang dunia, yang sebuah gambaran yang mungkin sangat berbeda dari kenyataan (Fred Luthans, 1995). Persepsi adalah proses bagaimana seorang induvidu memilih, mengorganisasi dan menginterprestasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti (Philip Kotler, 1997). Persepsi adalah suatu proses pengenalan atau identifikasi sesuatu dengan menggunakan panca indera. Kesan yang diterima individu sangat tergantung pada seluruh pengalaman yang telah diperoleh melalui proses berpikir dan belajar, serta dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri individu (Drever dalam Sasanti, 2003).
Persepsi adalah proses kognitif yang memungkinkan kita dapat menafsirkan dan memahami lingkungan sekitar kita. Pengenalan Page 2 benda-benda merupakan salah satu dari fungsi utama proses ini. (Robert Kreitner dan Angelo Kinicki, 2003, h. Persepsi adalah pengamatan yang merupakan kombinasi dari penglihatan, pendengaran, penciuman serta pegalaman masa lalu (Sarwono, 2004). Persepsi (perception) adalah proses dimana individu mengatur dan menginter-prestasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. Robbins dan Timothy A. Judge, 2012) 7.
Persepsi adalah proses penyeleksian dan pengorganisasian dari rangsangan yang telah diterima, sehingga dapat memberikan pengalaman yang memiliki makna, kepada orang yang menerima rangsangan itu (Agus Suntoyo, 2008, hal. Menurut Hidayat (2009), persepsi dapat didefinisikan sebagai berikut: a. Proses seseorang pengorganisasian dan memahami penafsiran lingkungan, rangsang meliputi dalam suatu pengalaman psikologis. Proses kognitif menginterprestasi obyek, simbol dan orang dengan pegalaman yang relavan.
Proses ekstraksi informasi persiapan untuk merespon. Hal yang perlu diperhatikan dari seluruh pengertian diatas adalah bahwa makna atau arti yang dihasilkan oleh persepsi belum tentu sama dengan kenyataan objektifnya. Dari pengertian diatas, juga diketahui bahwa persepsi seseorang sangat dipengaruhi informasi yang diterima serta pengalaman yang dimilikinya.
Karena itu, persepsi antara satu orang dengan orang lain pada satu hal yang sama dapat berbeda (bersifat individu). David Krech, Richard S. Crutchfield, dan Egerton L.
Buku Referensi Organizational Behavior Steven L. McShane & Mary Ann Von Glinow. ROBBINS Prentice Hall Inc. 2 1–2 Perbandingan Perilaku Organisasi dengan MSDM,Teori Organisaisi & Psikologi Industri Menjelaskan management skill. Definisi dari Perilaku Organisasi.
Ballachy (1992) dalam Miftah Thoha (2012) menjelaskan hal ini dengan pernyataannya sebagai berikut. “Peta kognitif individu itu bukanlah penyajian fotografik dari suatu kenyataan fisik, melainkan agak bersifat konstruksi pribadi yang kurang sempurna mengenai obyek tertentu, diseleksi Page 3 sesuai dengan kepentingan utamanya dan dipahami menurut kebiasaannya. Setiap pemahaman itu, pada tingkat tertentu, bukanlah seniman yang representatif karena pelukisan gambaran tentang kenyataan itu hanya menyatakan pandangan realitas individunya.” Fred Luthans (1995) menyatakan bahwa mengenali perbedaan antara dunia hasil persepsi dan dunia nyata sangat penting untuk memahami perilaku organisasi. Untuk itu, menurutnya langkah awal yang diperlukan dalam memahami persepsi adalah dengan memahami perbedaan antara sensasi (sensation) dan persepsi serta memiliki pengetahuan bagaimana subproses persepsi dari kognitif utama bekerja. Secara umum, para ahli ilmu perilaku setuju bahwa “realitas” seseorang pada dunia disekitarnya tergantung pada indera yang dimilikinya.
Secara fisik indera mengacu pada penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman, dan perasa. Adapula beberapa ahli yang menyebutkan adanya indera ke-enam sebagai suatu unsur penting dalam penyesuaian perilaku manusia, salah satunya adalah W.
Jack Duncan (1981). Namun, para psikolog tidak menerima adanya indera ke-enam tersebut. Persepsi lebih kompleks dan lebih luas dari sensasi. Sensasi lebih kepada perilaku dasar yang ditentukan sebagian besar oleh fungsi fisiologis. Proses persepsi dapat didefinisikan sebagai sebuah interaksi yang pelik dari seleksi, penyusunan, dan penafsiran. Meskipun, persepsi sangat tergantung pada indera untuk data mentah, proses-proses kognitif akan menyaring, memodifikasi, atau bahkan merubah secara keseluruhan data tersebut. Secara singkat, proses persepsi akan menambahkan dan/atau mengurangi dunia “nyata” sensori.
Pemahaman hal ini akan membantu sektor publik untuk melihat bahwa orang bahkan memiliki kesalahan persepsi atas organisasi dan keseluruhan lembaga dalam masyarakat. Terkait dengan hal ini, Miftah Thoha (2012) lebih mengartikan sensation sebagai penginderaan. Huse dan James L. Page 4 Bowditch (1973) dalam Miftah Thoha (2012) dijelaskan bahwa cara umum yang bisa digunakan untuk mengenali penginderaan antara lain dengan dua aspek berikut: 1.
Aspek penginderaan yang mempunyai kesamaan antara asatu orang dengan lainnya disebut kenyataan. Penginderaan tersusun dalam cara yang unik bagi kita. Aspek proses persepsi ini pengalaman masa Kesemuanya berasal tergantung lalu, dari dan pada mekanisme perkiraan masa kebutuhan-kebutuhan biologis, sekarang. Kita sendiri, pengalaman, nilai-nilai, dan perasaan-perasaan. Subproses-subproses Persepsi Subproses-subproses persepsi saling berhubungan satu-sama lain. Fred Luthans (1995) mengilustrasikan hubungan tersebut seperti pada gambar 1. Dijelaskan bahwa subproses penting pertama adalah stimulus atau situasi yang sedang berlangsung.
Persepsi dimulai ketika seseorang berhadapan dengan suatu stimulus atau situasi. Situasi yang dihadapi itu mungkin bisa berupa stimulus penginderaan dekat dan langsung atau berupa bentuk lingkungan fisik dan sosiokultur yang menyeluruh. STIMULUS OR SITUATION PERSON External Environment Sensual stimulation Physical Environment Office Factory floor Research laboratory Store Climate, etc.